What I see, think, and feel...

A blog that reflects my simple and complicated life.


Berita yang cukup mengejutkan datang dari Versailles (atau Versailles -Philharmonic Quintet-).
Baru kemarin, Jasmine You sang bassist dari band tersebut baru saja meninggal. Pada berita sebelumnya, Jasmine You diberitakan sedang sakit dan menghentikan aktivitas dari band untuk sementara.
Tapi ternyata, Jasmine You harus meninggalkan para fans Versailles dan penggemar visual-kei di seluruh dunia (termasuk saya).

Saya sendiri pertama kali mengenal Jasmine You saat mendengarkan Versailles untuk pertama kali. Saya sangat menikmati permainan bass nya di band tersebut. Dan single Versailles yang terbaru, Ascendead Master ternyata harus jadi perpisahan saya dengan Jasmine You. Padahal album major pertama mereka baru akan dirilis September nanti.

Selamat tinggal Jasmine You...
Kami semua pengagum karyamu, tak akan pernah melupakanmu karena karyamu akan selalu kami kenang. Rest In Peace..

Well, hari ini secara resmi saya udah ga jadi penyiar di radio lagi.
Semua ini karena emang masa jabatan saya udah berakhir dan saya yang udah kelas 3 SMA jadi kudu mikir buat ujian nasional dan segala macam tetek bengek lainnya.
Dan pengganti saya dan teman-teman MVP (Most Valuable Pupil, sebutan buat kami) udah nongol. Walaupun agak mengecewakan karena penggantinya cuma 5 orang (kontras dengan angkatan saya yang 10 orang), dan 5 orang itu juga cewek semua!! Payah deh cowok sekarang, ga punya kualitas yang bagus buat jadi penyiar kali ya...

Yah, selama 6 bulan saya jadi penyiar sangatlah menyenangkan. Walaupun saya siaran cuma sehari tiap minggu dan itu juga waktunya cuma sejam, semua itu sudah cukup menyenangkan. Ditemenin ama mas produser yang selalu menolong, penyiar yang cantik, dan operator yang gokil semuanya ada.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya buat :
- Mas Ferry, produser yang baik hati dan selalu menyediakan topik buat siaran
- Kak Trully, sebagai penyiar yang selalu membimbing dan menemani setiap siaran
- Bu Prita, Ibu pertama bagi MVP. Walaupun sekarang Bu Prita udah sibuk shooting dan jarang ketemu MVP, kami masih sayang Bu Prita yang membimbing kami di awal-awal siaran.
- Para Broadcast Operator; mang Udin, mas Ipan, Bonnie (yang sekarang naek jabatan)
- Mas Reza, sebagai koordinator program

dan masi banyak lagi deh. Susah nyebutin semua penyiar dan crew nya..

Well, semoga aja dengan begini saya nantinya bisa jadi penyiar radio beneran. Amiin


Ya, sekarang ini saya punya hobi baru setiap kali internetan.
Hobinya tidak lain adalah buka twitter!! Social networking yang satu ini emang lagi fenomenal banget, dan popularitasnya juga terus meningkat.
Jadi sekarang setiap kali saya buka facebook, baca-baca blog atau buka situs lain pasti saya nyempetin waktu buat nge-tweet (nge-posting di twitter).
Tapi tenang aja, saya masi mengusahakan buat update di blog ini walaupun kena demam twitter juga. Kalo mau liat account twitter saya, bisa liat di SINI
Ok, that's all for now. See you tweeps, hehe~

Yeaaahh~
Akhirnya setelah homestay 2 minggu di Australia, kemudian di Jakarta dan sempat perpisahan kelas juga, akhirnya saya kembali!
Ngga terasa liburan ini sangat emnyenangkan sampai-sampai 2 minggu di Australia kemaren benar-benar ga terasa.
Well, mungkin ntar cerita di Australia bakal di-post di sini. Dari kemarin sih niatnya udah mau nge-post, tapi gara-gara koneksi internet yang suka ngehe' kalo di malam hari jadi ya ga kesampean mulu.
Well, just wait for it.

Anji*G!!!
Maaf, gara-gara koneksi internet yang rusuh mulu, tiap mo upload gambar ga bisa akhirnya post soal yg di Australia batal!! sorry to say, tapi mood saya jadi ilang gara-gara tiap mo ngepost ga bisa gara-gara koneksi internet yg F**Ked up ini..
Sekali lagi sorry!!

Hari ini tanggal20 Juni akhirnya saya menerima raport kenaikan kelas saya. Walaupun ga terima secara langsung, karena pagi-paginya saya udah harus berangkat ke Jakarta. Jadinya pengambilan raportnya diwakilin deh...

Sebenernya sih bukannya ga mau ngambil raport sampe jadi kabur ke Jakarta duluan.
Saya harus ke Jakarta cepet-cepet biar bisa ngurus segala macem perlengkapan saya buat diberangkatin homestay di Australia. Ya, saya akkhirnya diberangkatin juga buat homestay di Australia selama dua minggu. Berangkatnya aja besok sore jam 5.

Di Australia, saya bakal tinggal di Gold Coast. Bakalan ditampung sama keluarga angkat di sana. Jadi berasa kaya AFS gitu deh... Tapi bedanya, besok saya di sana serumah bakalan berempat. Jadi saya ada tambahan 3 orang temen yang bakalan serumah..

Mungkin ini bakalan jadi postingan terakhir sebelum berangkat liburan.
Kecuali kalo pas di sana boleh mampir ke internet cafe atau tempat-tempat yang ada koneksi internetnya, Insya Allah bakal di-update.

Okay, then.. See you around~

Tak terasa, waktu satu tahun telah berlalu semenjak memasuki kelas XI SMA.
Masih teringat di kepala waktu pembagian kelas dulu, pas nyari-nyari nama di antara lautan manusia yang juga melihat papan pengumuman di depan kanopi sekolah. Waktu ngeliat nama saya ini terpampang di daftar yang bertuliskan kelas XI IA 3, saya langsung nelusurin nama-nama siap aja yang kira-kira kenal.
Setelah diliat berulang-ulang langsung mikir 'Anjis, kok ga ada yang kenal ya??'
Waktu itu yang dikenal cuma 3orang lain yang dulu pas kelas X bareng saya (Alif, Rina, Charisma) trus juga Idayu dan Claudia (yg akhirnya dipindah ke IS 3 dan diganti Kharina).
Pas masuk kelas pertama kali, cuma bisa celingukan ga jelas. Untungnya ada Alif, akhirnya duduklah saya bersama Alif...
*skip, straight to the point*

Perlahan-lahan, waktu terus berjalan dan tanpa sadar sekarang sudah selesai UKK dan sudah mau naik kelas XII.
Kalo diingat-ingat, banyak sekali kejadian-kejadian dan hal-hal yang bodoh, lucu, menyenangkan, dan mengharukan (yang ini kalo ada). Mulai dari lomba classmeeting, Study Tour Bali, Ligasha, ngerjain PR bareng, contek-mencontek bareng, remidi bareng, semuanya dilakukan bersama.
Dan hal-hal tersebut jugalah yang menyatukan kami semua.

Dan sebentar lagi semuanya harus berpisah, karena mau ga mau di kelas XII harus dipisah dan dicampur lagi dengan yang lainnya (F**King school system).
Well, satu tahun tentu saja bukan waktu yang singkat tetapi juga bukan waktu yang lama.
Ini bukanlah sebuah perpisahan, we'll see each other again. Jangan lupakan apa yang telah kita lalui bersama.
For the last time, I'll say thanks a lot for this fun year. I love you guys, and you guys are one of the best.
Cheers~


Film Garuda di Dadaku ini menceritakan tentang Bayu (diperankan Emir Mahira), seorang anak SD yang sangat menggemari sepakbola. Ia berkeinginan untuk bisa masuk ke dalam timnas U-13. Tapi kecintaannya pada sepakbola terhalang oleh Kakeknya, Usman (diperankan Ikranagara),yang sangat membenci sepakbola karena almarhum Ayah Bayu yang seorang pemain sepakbola, hidupnya secara ekonomi tidak berkecukupan. Usman pun memaksa Bayu untuk mengikuti berbagai macam kursus, mulai dari kursus melukis, drum, bahasa inggris dan matematika. Ibu Bayu, Wahyuni (diperankan Maudy Koesnaedi) tidak dapat berbuat banyak untuk menghadapi sang kakek, karena seluruh biaya hidup dan pendidikan Bayu didanai oleh sang Kakek.
Tetapi, sahabat Bayu yang bernama Heri (diperankan Aldo Tansani) terus mendukung Bayu untuk meraih mimpinya masuk timnas U-13. Sampai suatu saat, bakat Bayu ditemukan oleh Johan (diperankan Ari Sihasale), seorang pelatih dari SSI Arsenal yang tertarik dengan bakat yang dimiliki oleh Bayu. Dan Bayu pun akhirnya masuk SSI Arsenal dan memulai perjalanannya untuk memasuki timnas U-13.

Sebuah film yang cukup menarik tentang suka dan duka yang dilalui untuk meraih mimpi dan juga indahnya persahabatan.
Bayangkan saja, bagaimana Bayu harus terus mengejar mimpinya masuk timnas di balik bayang-bayang sang Kakek yang menentangnya apabila Bayu berurusan dengan sepakbola.
Dan juga bagaimana perjuangan Heri, yang ingin melihat sahabatnya Bayu untuk meraih mimpi di tengah keterbatasan dirinya yang kakinya lumpuh.
Film ini sendiri alur ceritanya memang tidak terlalu berat karena memang ditujukan sebagai film keluarga yang dapat dinikmati di masa liburan ini. Walaupun begitu, film ini patutu diacungi jempol dan cukup worth buat ditonton.