What I see, think, and feel...

A blog that reflects my simple and complicated life.

13
Januari

Efek Rumah Kaca, band indie Indonesia favorit saya kembali membuahkan karya baru. Band yang beranggotakan Cholil pada Gitar dan vokal, Adrian pada Bass, dan Akbar pada Drum ini merilis album terbaru yang berjudul Kamar Gelap.
Efek Rumah Kaca sempat terkenal dengan lagu mereka yang berjudul Cinta Melulu, yang liriknya mengkritik band-band Indonesia yang hanya bisa membuat lagu-lagu cinta.
Well, kali ini Efek Rumah Kaca pun masih membuat lagu-lagu yang berisi tentang kritikan. Dan saya rasa kritik-kritik kali ini berasa lebih pedas dan menggelitik telinga.

Oke,, album ini dibuka dengan tembang berjudul Tubuhmu Membiru... Tragis, sebuah lagu yang bernuansa mellow khas Efek Rumah Kaca. Hanya saja kali ini Efek Rumah Kaca dengan sukses membuat sound yang benar-benar beda dari lagu mellow lain milik mereka seperti Sebelah Mata atau Desember. Walaupun saya agak tidak paham dengan liriknya, tapi saya sangat enjoy mendengarkan petikan gitar slow dan beat dari drum dan bass nya.

Selanjutnya, lagu kedua Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa, lagu yang benar-benar berbeda dari lagu Efek Rumah Kaca yang lain. Mereka bisa membuat sound guitar yang bernuansakan rock. Benar-benar sebuah terobosan berbeda dari Efek Rumah Kaca.

Berikutnya yaitu Mosi Tidak Percaya, sebuah lagu yang saya rasa sangat melambangkan kekecewaan masyarakat kepada para pejabat yang hanya bisa mengumbar-umbar janji. Musik di lagu ini pun tidak kalah menarik.

Lagu berikutnya adalah Lagu Kesepian, sebuah lagu yang bernuansakan mellow. Cukup mengingatkan saya akan lagu-lagu mellow lain dari Efek Rumah Kaca. Walaupun lagi-lagi saya tidak dapat memahami maksud dari lirik lagu ini, saya masih enjoy mendengarkannya.

Dilanjutkan dengan lagu berjudul Hujan Jangan Marah, sebuah lagu yang liriknya mengajak kita peduli pada lingkungan. Variasi dan kreasi bermusik Efek Rumah Kaca semakin terlihat di lagu ini. Mereka bisa membuat sound yang berbeda dari lagu-lagu sebelumnya tanpa menghilangkan kekhasan musik ala Efek Rumah Kaca.

Berikutnya adalah Kenakalan Remaja di Era Informatika, lagu yang mengkritik tentang remaja jaman sekarang yang membuat video mesum dan seringkali tersebar luas.Dibuka dengan petikan gitar akustik yang enjoyable, kemudian dilanjutkan dengan melodi gitar yang unik dan bass line yang keren. Benar-benar lagu yang mengasyikkan dari Efek Rumah Kaca. Lagu ini memang lagu favorit saya di album ini. Very-very good.

Kemudian dilanjutkan dengan lagu Menjadi Indonesia, lagu yang bertema tentang patriotisme. Menyadarkan saya tentang kebanggaan menjadi orang Indonesia. Satu hal yang menarik buat saya dari lagu ini, adalah tabuhan drum yang berasa lebih tegas dari lagu-lagu sebelumnya. Membuat musik dari lagu ini sangat pas dengan liriknya.

Lagu berikutnya berjudul Kamar Gelap, lagu yang slow dari Efek Rumah Kaca. Pada awalnya terasa agak membosankan, tapi di tengah-tengah lagu ditambah dengan riff gitar yang tidak terlalu berat. Saya merasa tidak ada yang spesial-spesial amat dari lagu ini. Terasa sangat biasa..

Berikutnya adalah lagu berjudul Jangan Bakar Buku, lagu yang liriknya mengajak kita lebih banyak untuk membaca buku karena buku adalah jendela pengetahuan. Saya agak bertanya-tanya, itu vokal kedua selain vokalis utamanya itu siapa yah?? Bassisnya atau drummernya?? Kok berasa berat gitu, tapi komposisinya bener-bener pas. Dan di tengah lagu ada melodi gitar yang cukup asik buat disimak.

Selanjutnya adalah lagu Banyak Asap di Sana , lagu yang mengkritik tentang maraknya urbanisasi yang banyak terjadi di Indonesia. Lagu ini musiknya rame juga, dengan riff-riff gitar dan aksi drummernya.

Lagu berjudul Laki-laki Pemalu, musiknya sangat berbeda dari lagu yang lain. Suasana lagu ini berasa lebih ceriadaripada yang lain. Mungkin lagu ini lagu satu-satunya yang bernuansakan ceria di album ini. Tapi saya agak bingung,, itu suara instrumen apa ya yang disisipkan dalam lagu ini.. Rasanya pernah dengar...

Lagu terakhir berjudul Balerina, lagu yang liriknya lebih ringan daripada yang lain. Lagu ini juga bernuansa positif dan ceria, saya kira cuman lagu sebelumnnya aja yang ceria. Tapi entah kenapa rasanya kurang pas dijadikan sebagai penutup album ini.. Yah, tapi ttp saja lagu yang bagus.

oke, akhirnya saya memberi nilai untuk album ini ****
Sangat menarik dan pantas untuk didengarkan.
oke demikian review dari saya, kalo byk yg kurang harap maklum

ket :
* = sucks
** = not too goods
*** = okay
**** = very good
***** = perfect!!

0 komentar:

Posting Komentar