What I see, think, and feel...

A blog that reflects my simple and complicated life.

20
Maret

Baru-baru ini saya baca artikel di dua majalah musik favorit saya (yang menurut saya majalah yang bisa menilai cukup kritis) tentang wajah dan rupa-rupa musik Indonesia sekarang ini yang didominasi oleh band-band pop melayu dan band-band pop mainstream.
Setelah saya baca terus dan memahami isi dari artikel itu, saya semakin sadar bahwa musik Indonesia sekarang ini semakin dijajah oleh band-band yang sudah tak punya idealisme lagi dalam bermusik, tujuan bermusik hanya memikirkan popularitas. Sama sekali tidak memikirkan kualitas dan hanya memikirkan kuantitas.

Well, sebenarnya saya sadar sebagai orang Indonesia sudah sepantasnya saya mencintai musik Indonesia. Tapi sebagai orang yang juga mencintai musik, saya juga tidak tahan dengan semakin melorotnya moral dan kualitas musisi Indonesia yang baru-baru ini musiknya semakin ga jelas. Saya sih masih menyukai beberapa band-band dan musisi Indonesia yang udah nongol dari jaman 1990an - 2000 yang menurut saya masih cukup memiliki idealisme dan memikirkan kualitas dalam bermusik. Selain itu saya juga masih menyukai band-band indie dan beberapa band yang musiknya tidak ikut terbawa arus mainstream.

Sebenarnya bukan cuma masalah kualitas bermusik yang menjadi permasalahan musik Indonesia sekarang ini.
Masih ada juga masalah yang cukup berat, yaitu plagiarisme. Coba deh di-search di youtube, pasti ada video yang membandingkan beberapa lagu dari musisi/band Indonesia yang sangat mirip dengan beberapa band dari luar negeri sono.
Emang sih, ketidaksengajaan dalam menciptakan karya selalu saja ada. Tapi kalo beberapa bagian itu udah mirip banget kan ya udah keterlaluan.

Ah ya sudahlah,, ga usah dilanjutkan dulu karena temanya terlalu berat dan sampai-sampai saya sendiri bingung mau berkata-kata apa.
Mending balik dengerin beberapa album baru band Jepang yang baru didownload deh..

0 komentar:

Posting Komentar