What I see, think, and feel...

A blog that reflects my simple and complicated life.


Film Garuda di Dadaku ini menceritakan tentang Bayu (diperankan Emir Mahira), seorang anak SD yang sangat menggemari sepakbola. Ia berkeinginan untuk bisa masuk ke dalam timnas U-13. Tapi kecintaannya pada sepakbola terhalang oleh Kakeknya, Usman (diperankan Ikranagara),yang sangat membenci sepakbola karena almarhum Ayah Bayu yang seorang pemain sepakbola, hidupnya secara ekonomi tidak berkecukupan. Usman pun memaksa Bayu untuk mengikuti berbagai macam kursus, mulai dari kursus melukis, drum, bahasa inggris dan matematika. Ibu Bayu, Wahyuni (diperankan Maudy Koesnaedi) tidak dapat berbuat banyak untuk menghadapi sang kakek, karena seluruh biaya hidup dan pendidikan Bayu didanai oleh sang Kakek.
Tetapi, sahabat Bayu yang bernama Heri (diperankan Aldo Tansani) terus mendukung Bayu untuk meraih mimpinya masuk timnas U-13. Sampai suatu saat, bakat Bayu ditemukan oleh Johan (diperankan Ari Sihasale), seorang pelatih dari SSI Arsenal yang tertarik dengan bakat yang dimiliki oleh Bayu. Dan Bayu pun akhirnya masuk SSI Arsenal dan memulai perjalanannya untuk memasuki timnas U-13.

Sebuah film yang cukup menarik tentang suka dan duka yang dilalui untuk meraih mimpi dan juga indahnya persahabatan.
Bayangkan saja, bagaimana Bayu harus terus mengejar mimpinya masuk timnas di balik bayang-bayang sang Kakek yang menentangnya apabila Bayu berurusan dengan sepakbola.
Dan juga bagaimana perjuangan Heri, yang ingin melihat sahabatnya Bayu untuk meraih mimpi di tengah keterbatasan dirinya yang kakinya lumpuh.
Film ini sendiri alur ceritanya memang tidak terlalu berat karena memang ditujukan sebagai film keluarga yang dapat dinikmati di masa liburan ini. Walaupun begitu, film ini patutu diacungi jempol dan cukup worth buat ditonton.

0 komentar:

Posting Komentar